Teori-teori baru dalam psikologi pendidikan dikelompokkan dalam teori pembelajaran konstruktivis (Constructivist theories of learning). Teori konstruktivis ini menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi komplek, mengecek informasi baru dengan aturan aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. Bagi siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah payah dengan ide-ide. (SN – 36. Buku 4. 2004 : hal. 9)
Menurut teori konstruktivis ini, satu prinsip yang paling penting dalam
psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak dapat hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberikan kesempatan siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri dan mengajak siswa menjadi sadar sehingga mampu menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar.
a. Teori Belajar Piaget
Jean Piaget dikenal dengan teori perkembangan kognitif. Setiap individu pada saat tumbuh mulai bayi yang baru dilahirkan sampai menginjak usia dewasa akan mengalami empat tingkat perkembangan kognitif. (SN – 36. Buku 4. 2004: hal. 9). Empat tingkat perkembangan kognitif tesebut adalah sebagai berikut : 1) Sensori motor (usia 0 – 2 tahun), 2) Pro- operasional (usia 2 – 7 tahun), operasional konkrit (usia 7 – 11 tahun ), operasional formal (usia 11 – dewasa). Perkembangan kognitif merupakan perubahan yang berurutan, bertahap sedemikian rupa sehingga proses mental menjadi semakin komplek dan canggih.
Tahap operasional formal merupakan tahap final perkembangan kognitif. Dalam tahap operasional formal (usia 11 – dewasa), anak telah mengembangkan kemampuan terlibat dalam berbagai aktivitas yang berkaitan dengan situasi-situasi hipotesis dan memonitor jalan pikirannya sendiri. Berpikir formal adalah berpikir abstrak dengan acuan situasi dan penalaran hipotesis (SN – 36. Buku 4. 2004 : hal. 10).
Dari teori diatas nampak bahwa usia siswa SMP yang berkisar antara 12 hingga 14 tahun memiliki tingkat perkembangan kognitif operasional formal. Dari asumsi Piaget bahwa seluruh siswa tumbuh melewati urutan perkembangan intelektual yang sama, namun pertumbuhan itu berlangsung pada kecepatan yang berbeda, maka peneliti menggunakan metode eksperimen yang memungkinkan siswa melakukan kegiatan secara langsung dengan dunia fisik. Pada metode tersebut siswa didorong menemukan sendiri pengetahuan itu melalui interaksi spontan dengan lingkungan belajarnya.
Tidak ada komentar